Kata orang, temen, dan sodara-sodara gue, gue itu termasuk
orang yang pekerja keras dan mau berjuang sampai titik darah penghabisan. Itu semua
karena gue yang ulet dan totalitas dalam ngejalanin suatu hal. Kata mereka,
gue itu termasuk tipe temen yang langka karena multi talent. Bisa masak,
nulis, futsal, baca puisi, jago ngomong, dan yang paling penting bisa jadi pendengar
yang baik dengerin curhatan mereka.
Oke, mendengar describe mereka tentang gue secara nggak langsung bikin gue rada nge-fly ke langit ke tujuh kayak bidadari dan gue jadi berasa kayak sodara tirinya Mario Teguh yang selalu jadi tempat curhatan temen-temen gue di kala mereka lagi kalut dan risau. Super sekali.
Contoh curhatan mereka juga beraneka ragam. Ada yang tentang pacar, mantan, gebetan, orang tua, tugas, sampai soal tentang tinggi badan juga ada -__- Entah dapet hidayah darimana dan siapa, mereka yang curhat sama gue malah berasa lega dan nyaman kalo curhat ke gue. Tapi di sisi lain, gue juga merasa bangga karena bisa jadi sandaran mereka di saat kalut. At least, nggak peduli diharapkan atau enggak, yang pasti di saat sodara, temen, sahabat, dan keluarga gue butuh, gue mencoba selalu ada di dalam kondisi suka maupun duka.
Selain curhat atau konsultasi ke gue, (Gileee, semacam psikolog handal aja gue) mereka juga hobi banget nangkring di rumah gue. Kalo ada waktu luang, pasti mereka ke rumah gue. Gue sendiri bingung, apa motif mereka ke rumah gue. Entah karena caper sama bokap dan bibi gue atau emang hobi ke rumah gue. Tiap gue tanya kenapa ke rumah gue, pasti jawabannya selalu sama “Mau have fun gue.” Rumah gue seakan-akan menjadi dufan karena bisa bikin mereka fun. Padahal rumah gue nggak ada roller coaster, halilintar, ataupun tornado. Wessss, rumah gue emang nggak ada wahana bermain kayak gitu, tapi rumah gue penuh cinta dan kasih sayang tulus sama tiap tamu yang dateng ke rumah gue, #Ciaaaat
Makanya nggak
heran, mereka hobi banget ke rumah gue.
Walaupun begitu, gue sendiri masih bingung dan heran kenapa mereka bisa sebegitu-nya ke gue. Padahal mereka sering gue jadiin objek tulisan, puisi, dan lawakan gue, hahaha. Tapi selaw, gue nggak mengintimidasi, kok. Dan konyolnya, ada 1 orang yang bikin gue jadi absurd. Jadi gini, ceritanya…
Waktu itu, orang ini sms gue. Smsnya kayak, gini.
“Rul, lagi di rumah?” Kata orang itu
“Ada, kenapssss?” Bales gue dengan gaya kegaul-gaulan
“Gue ke rumah lo, ya sekarang.”
“Mau ngapain?”
“Mau ketawa Rul.”
“Hah? Lah, lo ngapa vroh?” Jawab gue lagi dengan gaya yang
makin gaul
“Gapapa, gue mau ngilangin stress aja.”
“Hah? Stress? Ketawa? Ke rumah gue?” Jawab gue yang agak
kayak orang dongo
“Otw”
*end sms*
Karena gue speechless baca sms dia yang makin menjadi-jadi, gue memutuskan untuk nggak bales.
Melihat temen gue yang satu ini bikin berbagai opini
bermunculan tentang visi misi dia ke rumah gue. “Jadi kalo stress itu ke rumah
gue, gitu?” “Susah ketawa, ke rumah gue gitu?” Ada-ada aja tingkah pola yang
dibikin sama orang sekitar gue. Dikira anggota lenong sama psikiater kali, gue
bisa bikin ketawa dan ngilangin stress -_____-
Oke, at least gue jadi bisa bikin orang happy di deket gue dengan sikap gue yang apa adanya. Supel, simple, funny, low profile, dan humble. Jangan bosen-bosen ke rumah gue, yaaa guys! -___-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar